Senin, 29 Februari 2016

Sejarah Permainan Sepaktakraw


Sepaktakraw adalah permainan sepak raga yang telah dimodivikasi untuk dijadikan sebuah permianan yang kompetitif. Sepak raga sebagai dasar permainan sepaktakraw adalah olahragapermainan tradisional Indonesia dimainkan oleh 6 – 7 orang secara melingkar.

Pada periode 1945 – 1986 ada kecendrungan pada periode ini sepak raga lebih digairahkan beberapa propinsi di SULSEL dan beberapa daerah di Sumatra tetap terpelihara. Pada tahun 1970 datang rombongan pemain sepakrakraw dari Malaysia dan beberapa bulan kemudian datang dari Singapura memperkenalkan sepak raga jaring.

Pemerintah dalam hal ini Ditjen Olahraga yang dipimpin oleh Mayjen Supardi, mengembangkan sepaktakraw dengan cikal bakal sepak raga. Pada tanggal 16 Maret 1970 didirikan organisasi Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dengan Ketua Umum Drs. Moh. Yunus Akbar, dan pada tangal 6-8 Oktober diadakan kongres I semacam munas yang dihadiri 24 PEMDA.

Pada periode tahun 1987 salah satu putusan Kongres I 1986 ialah pemilihan pengurus besar yang baru yaitu Ir. H. Marjoeni. Dengan hasil keputusan antara lain adalah dirubahnya sebutan “Sepak raga” menjadi “Sepaktakraw”.



Sejak berkembangnya media cetak dan elektronika, kegiatan olahraga sepaktakraw menjadi suatu perhatian yang serius. Kaum tua mulai mengenang kembali pola sepak raga yang pernah ditekuninya. Di beberapa kabupaten di Propinsi NTB mulai mencoba bermain sekalipun dengan peralatan yang sangat sederhana.

Memperhatikan kenyataan tersebut, Koni Propinsi NTB mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan Penataran Pelatihan pada tanggal 22 April 1983 sampai tangal 2  Mei 1983 dengan peserta 20 orang dari jajaran Kanwil Depdikbud propinsi NTB, yaitu para guru olahraga dan tenaga keolahragaan fungsional.

Penanggung jawab kurikulum penataran tersebut adalah Drs. A Hamidsyah Nur dari Universitas 11 Maret Surakarta, dan sebagai penanggung jawab tekhnis persepak-takrawan baik teori maupun praktiknya adalah Drs. Alwi Cae dari Ujung Pandang (pelatih nasional team sepaktakraw Indonesia).

Penutupan penatara tersebut bertepatan dengan Hardiknas 1983, maka pada upacara tersebut secara simbolis ke 20 tenaga hasil penataran tersebut diserahkan kepada Kepala Kanwil Depdikcut Propinsi NTB guna dibina dan dikembangkan lebih lanjut.

Hasil penataran tersebut merupakan embrio penggerak untuk pembibitan. Selanjutnya dilaksanakan penataran pelatih untuk pulau Lombok bertempat di SKB Selong dan untuk pulau Sumbawa bertempat di SKB Alas dengan jumlah peserta masing-masing 23 orang. Dengan adanya pelatih tersebut ke 7 SKB di NTB dalam kegiatan rutinnya antara lain mencantumkan latihan pembina sepaktakraw guna diterapkan dalam program desa binaan.

Memperhatikan jumlah club baik club putra maupun club wanita serta persaingan yang ketat maka persepaktakrawan NTB mempunyai masa depan yang cukup cerah. Telbih lagi dengan adanya kelas olahraga di SMP di setiap Kabupaten se NTB, dengan sendirinya kurikulumolahraga sepaktakraw segera diterapkan.

ILMU OLAHRAGA SEPAK TAKRAW



Permainan Sepak Takraw sampai sekarang ini masih merupakan salah satu cabang olahraga yang belum memasyarakat, belum menjadi kegemaran masyarakat dari semua lapisan. Permainan Sepak Takraw baru merambah kepada masyarakat lapisan menengah ke bawah. Hal ini disebabkan permainan ini sulit dilakukan, berisiko cidera atau sakit lebih besar, dan masih ada kelompok masyarakat yang menganggap permainan Sepak Takraw sebagai olahraga yang kasar. Namun demikian perkembangan permainan Sepak Takraw terjadi sangat pesat sekali. Hal ini dapat dilihat mulai tahun 1983, seluruh daerah di Indonesia sudah memiliki Pengurus daerah (Pengda) atau sekarang bernama Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI).
Permainan Sepak Takraw secara internasional telah membentuk induk organisasi tingkat asia sejak 1982, yang perkembangannya secara internasional sekarang ini sangat hebat. Tidak hanya negara-negara Asia Tenggara yang mengembangkan olahraga ini, tapi hampir seluruh bangsa di dunia ini mengembangkan permainan Sepak Takraw, seperti Amerika, Australia, dan sebagainya.
Untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan permainan Sepak Takraw pada bab ini akan dijelaskan bagaimana olahraga ini berkembang, baik dari bentuk permainannya sendiri sampai pada aturan-aturan, teknik-teknik bermain, dan sebagainya.
Bentuk Permainan Sepak Takraw
Sepak Takraw adalah suatu permainan yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan (takraw), dimainkan di atas lapangan yang datar berukuran panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m. Ditengah-tengah dibatasi oleh jaring/net seperti permainan Bulutangkis. Pemainnya terdiri dari dua pihak yang berhadapan, masing-masing terdiri dari 3 (tiga) orang. Dalam permainan ini yang dipergunakan terutama kaki dan semua anggota badan kecuali tangan. Tujuan dari setiap pihak adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran atau bermain salah. Definisi permainan Sepak Takraw sebagaimana tersebut di atas adalah Sepak Takraw Kompetisi. Sepak Takraw Kompetisi ini dipertandingkan dalam 3 nomor, yaitu : Tim, Regu dan Double-event (ketiga nomor ini akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Pada tahun 2002 dikembangkan nomor Sepak Takraw baru yang disebut Sepak Takraw Lingkaran (Circle-game), yaitu sepak takraw yang dimainkan di lapangan berbentuk lingkaran, masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain, regu tersebut memainkan bola dengan cara mengoper ke teman secara berhadapan dengan nomor yang saling berurutan, dengan operan sesuai tingkat kesulitannya (tingkat kesulitan tinggi nilai 3, tingkat kesulitran rendah nilai 1. Permainan ini di batasi oleh waktu selama 10 menit untuk masing-masing babak. Regu yang memenangkan perlombaan adalah regu yang paling banyak mengumpulkan nilai selama waktu 10 menit tersebut. Pada tahun 2006 Sepak Takraw Lingkaran digantikan dengan nomor baru yaitu : Hoop-Takraw, bentuk permainan nomor ini hampir sama dengan sepak takraw Lingkaran (circle-game), tetapi pemain yang 5 orang tersebut harus memasukkan bola ke atas “Ring berdiameter 1 meter (bulatan besi) yang dipasang dengan tali setinggi 4,50 meter untuk puetri dan 4,75 meter untuk putera di tengah bulatan pemain. Pemain berusaha memasukkan bola ke ring sebanyak-banyaknya dengan pukulan yang telah ditentukan dalam waktu 30 menit (bentuk permainan nomor ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bab berikutnya.
Ada nomor Sepak Takraw kompetisi yang baru diperkenalkan mulai tahun 2005 yang dikenal dengan nama “Double-event”, nomor ini dimainkan oleh 2 orang dalam satu regunya. Aturan permainannya sama dengan Sepak Takraw kompetisi, hanya pemain yang servis tidak dari daerah circle (tempat tekong biasa servis), tetapi dari garis belakang (base-line) dengan bola dilambungkan sendiri dan disepak melewati net. Nomor double-event ini akan dibahas lebih lanjut pada bab V halaman 56. .
Permainan Sepak Takraw kompetisi dasarnya adalah dari permainan Sepak Raga yang dimodifikasi untuk menjadi suatu bentuk permainan yang dipertandingkan. Sedangkan permainan Sepak Takraw lingkaran (Circle-game) adalah kembali kepada bentuk sepak raga yang awalnya muncul secara tradisional yang diperlombakan. Seperti kita ketahui permainan Sepak raga merupakan olahraga tradisional , yaitu suatu permainan rakyat sejak dulu yang terdapat dan populer di beberapa daerah di Indonesia dan Semenanjung Malaka mulai dari Myanmar sampai perbatasan Singapura. Permainan ini sangat digemari masyarakat bahkan di Malaysia termasuk olahraga wajib di sekolah. Permainan Sepak raga di Indonesia dan Malaysia, awalnya dimainkan oleh beberapa orang ( 6-9 orang) dalam suatu lingkaran yang disebut permainan Sepak raga bulatan.
Pada tahun 1945 di Malaysia permainan Sepak raga bulatan kemudian dimodifikasi menjadi bentuk permainan yang dimainkan di atas lapangan empat persegi panjang dan di tengah-tengahnya dipasang jaring yang dikenal dengan nama : Sepak raga Jaring . Olahrtaga ini juga berkembang di laos, Thailand dan Singapura. Dalam musyawarah yang diadakan Federasi Sepak Takraw Asia (ASTAF) pada tahun 1965 di Malaysia disepakati nama Sepak raga Jaring diganti namanya menjadi permainan Sepak Takraw. Sepak berasal dari bahasa Malaysia yang artinya memukul dengan kaki (menendang) dan Takraw dari bahasa Thailand (Takraw = bola yang terbuat dari rotan).
Gambar Lapangan Sepak Takraw

# Panjang Lapangan: 13,42 meter.
# Lebar Lapangan : 6,10 meter.
# Garis Batas: adalah garis (lines) yang lebarnya+ 5 cm.
# Lingkaran Tengah: Ditengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukan sepakan permulaan (service). dengan garis tengah lingkaran 61 cm.
# Garis seperempat lingkaran:
# Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm.
# Tiang:
# Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping.
# Tinggi tiang 1,55 meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan.
# Jaring (net):
# Jaring dibuat dari bahan benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai.
Teknik-Teknik dalam sepak takraw
Upaya untuk dapat bermain sepak takraw yang baik haruslah mengenal dan mampu menguasai ketrampilan yang baik tentang dasar bermain sepak takraw. Untuk itu atlet harus menguasai teknik-teknik dasar dalam permainan sepak takraw. Teknik dasar bermain sepak takraw menurut Ratinus Darwis :
1. Sepak Sila
Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan.
2. Sepak Kuda (Sepak Kura)
Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.
3. Sepak Cungkil
Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking.
4. Menapak
Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk : smash ke pihak lawan, menahan atau membloking smash dari pihak lawan dan menyelamatkan bola dekat net (jaring).
5. Sepak Simpuh atau Sepak Badek
Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.
6. Main Kepala (heading)
Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala. Digunakan untuk menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan lawan.
7. Mendada
Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.
8. Memaha
Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, digunakan untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.
9. Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.
Demikian sekilas tentang teknik bermain Sepak Takraw, agar menjadi pemain sepak takraw yang handal harus menguasai teknik dasar permainan memiliki kondisi fisik yang baik hal ini hanya dapat terwujud dengan latihan yang terprogram dengan benar, sistematis dan mempunyai tujuan yang jelas.
Peran seorang Pelatih juga tidak terlepas dari keberhasilan prestasi seorang atlit sepak takraw

Senin, 08 Februari 2016

. Pengertian Sepaktakraw

.    Pengertian Sepaktakraw

Sepaktakraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. “Sepak” berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Jadi sepaktakraw adalah sepak raga yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif. Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepaktakraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain (Sanafiah, 1992).

1.    Lapangan
  • Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton yaitu : 13,40 m x 6,10 m
  • Sepaktakraw dapat dimainkan dalam gedung atau diluar gedung (apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
  • Keempat isi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang lebarnya          4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
  • Areal bebas minimal 3 m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan
  • Centre cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
  • Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran  dipojok garis tengah radius 90 cm diikur dari garis sebelah dalam.
  • The service circle adalah lingkaran service dengan radius 30 cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak dari titik tengah garis lingkaran  kegaris tengah (Centre Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05m dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.

2.    Ukuran Tiang Net
  • Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.
  • Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.
  • Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir

3.    Jaring atau Net
  • Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8 cm.
  • Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.

4.    Bola Takraw
Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :
  • Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
  • Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.

5.    Pemain-pemain
  • Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.
  • 1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau “Tekong” sebagai penyepak mula untuk memulai permainan.
  • Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong  disebut “Apit kiri” dan yang berada pada sebelah kanan tekong  disebut “Apit kanan”.


6.    Kesalahan-kesalahan
a.    Kesalahan Pihak Penyepak Bola
  • Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
  • Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net ketika melakukan lambung bola.
  • Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
  • Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
  • Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
  • Bola jatuh diluar lapangan.
  • Bola tidak melewati net.

b.    Kesalahan Pihak Penerima Service
Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras  atau membuat keributan).
c.    Kesalahan kedua Pihak
  • Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
  • Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
  • Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net kecuali pada saat ”The Follow Trugh Ball”
  • Memainkan bola lebih dari tiga kali.
  • Bola mengenai tangan.
  • Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan bola.
  • Bola mengenai loteng atau pembetas lainnya.

7.    Sistem perhitungan angka
  • Apabila penerima servis melakukan ksesalahan otomatis akan memperoleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi penyepak mula.
  • Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
  • Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir  set pertama atau kedua termasuk Tie Break.
  • Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
  • Sistem perhitungan angka menggunakan Relly Poin
  • Pergantian pemain
1.    Setiap “Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.
2.    Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.
3.    Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melakukan pergantian pemain kali.
4.    Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.

8.    Posisi pemain pada saat service
  • Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.
  • Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran service.
  • Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
  • Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.

9.    Official (petugas pertandingan)
Sutu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
  • 2 orang Technical Delegotate
  • 6 orang juri (dewan hakim)
  • 1 orang Official Refree
  • 2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
  • 6 orang penjaga garis samping dan belakang

10.    Pinalty (hukuman)
Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan dari wasit apabila :
  • Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.
  • Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
  • Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
  • Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan keras.
  • Berkelakuan tidak sopan selama permainan.

11.    Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan kartu sebagai berikut:
1.1.    Kartu Kuning
Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
1.2.    Kartu Merah
  • Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.
  • Sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain.
  • Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki.

Gambar Lapangan Sepak Takraw

Gambar Lapangan Sepak Takraw

Gambar lapangan Sepaktakraw untuk tes servis

Keterangan :

A.    : Lingkaran untuk melakukan sepak mula (servis) oleh tekong
B.    : Lingkaran untuk apit kanan
C.    : Lingkaran untuk apit kiri
D.    : Kolom nilai ketepatan sasaran servis

Pada gambar di atas adalah proses evaluasi hasil tes siswa karena membutuhkan data yang akurat dan obyektif, dalam proses pembelajaran tes dan pengukuran merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan, tes merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari suatu objek yang akan teliti.

Jedi tes adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan atau mengetahui sesuatu yang akan diteliti dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan Suharsimi (1995:51)

Teknik-Teknik Dalam Sepak Takraw

Teknik-Teknik Dalam Sepak Takraw
Upaya untuk dapat bermain sepak takraw yang baik haruslah mengenal dan mampu menguasai ketrampilan yang baik tentang dasar bermain sepak takraw. Untuk itu atlet harus menguasai teknik-teknik dasar dalam permainan sepak takraw.
Teknik dasar bermain sepak takraw menurut Ratinus Darwis :
1. Sepak Sila
Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan.
2. Sepak Kuda (Sepak Kura)
Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.
3. Sepak Cungkil
Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking.
4. Menapak
Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk : smash ke pihak lawan, menahan atau membloking smash dari pihak lawan dan menyelamatkan bola dekat net (jaring).
5. Sepak Simpuh atau Sepak Badek
Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.
6. Main Kepala (heading)
Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala. Digunakan untuk menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan lawan.

7. Mendada
Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.
8. Memaha
Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, digunakan untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.
9. Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.

TEKNIK KHUSUS SEPAK TAKRAW

Teknik Khusus Sepak takraw
Teknik khusus dalam permainan sepak takraw adalah cara bermain sepak takraw, bagaiman permainan itu dimulai, apa yang harus dilakukan. Setelah bola dikuasai tindakan apa yang harus dilakukan untuk membuat serangan sehingga serangan itu mendapatkan hasil atau nilai bagi regunya. Adapun teknik khusus dalam permainan sepak takraw adalah :
1. Sepak Mula (Servis)
Sepak Mula (Servis) adalah sepakan yang dilakukan oleh tekong kearah lapangan lawan sebagai cara memulai permainan. suatu gerak kerja yang penting dalam permainan sepak takraw, karena point dapat dibuat oleh regu yang melakukan servis. Tujuan suatu servis hendaklah dipusatkan kepada pengacuan permainan atau pertahanan lawan sehingga kita dapat mengatur serangan yang mematikan dan sulit menerima bola oleh lawan.


2. Smash
Smash adalah pukulsn ysng utsms dslsm pnyerangan untuk mencapai usaha dalam kemenangan. Tuannya adalah mendapatkan point dari pihak lawan dan mematikan permainan lawan




3. Block ( Menahan )
Block atau menahan adalah salah satu dari beberapa cara gerak kerja bertahan untuk menghalangi serangan dari lawan yang melakukan smsh. Tujuannya adalah menggagalkan serangan dari lawan untuk mendapatkan angka

Senin, 01 Februari 2016

SEPAK TAKRAW

Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melayu ((634-713)) dan dikenal sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.
Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos maradong, dan di Thailand takraw.
Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan:
  1. pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan
  2. pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
  3. posisi pemain bertahan tidak diputar

Ukuran Lapangan Sepak Takraw Standar Nasional Internasional


Panjang Lapangan Sepak Takraw : 13,42 meter.
Lebar Lapangan Sepak Takraw : 6,10 meter.
Lebar Garis Batas Sepak Takraw : adalah garis (lines) yang lebarnya+ 5 cm.

Lingkaran Tengah Lapangan Sepak Takraw :
Ditengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukan sepakan permulaan (service). dengan garis tengah lingkaran 61 cm.

Garis seperempat lingkaran Lapangan Sepak Takraw :
Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm.

Jaring (net) Sepak Takraw :
Jaring dibuat dari bahan benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm.
Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai.

Tiang Lapangan Sepak Takraw :
Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping.
Tinggi tiang Lapangan Sepak Takraw : 1,55 meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan.

Bola Sepak Takraw : Terbuat dari bahan rotan atau fiber.
Lingkaran bola 41 sampai 43 cm.